Damit sebagai Daerah Tangkapan Air yang memiliki Potensi dan Daya Dukung Alam yang Tinggi yang dapat Dimanfaatkan Organisme di Sekitarnya

>> Monday 22 June 2009

Nama : Hasnawiyah Qudsi

NIM : J1C106022

Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan Lahan Basah

Dosen Mata Kuliah : Drs. Krisdianto, M.Sc


Damit adalah suatu desa yang terletak di salah satu dut rangkaian Pegunungan Meratus, wilayahnya terletak di dataran tinggi yang hampir seluruhnya tertutup padang ilalang dan hutan-hutan kecil. Damit merupakan salah satu daerah tangkapan air yang sangat penting yang terletak di kawasan selatan pulau Kalimantan. Kawasan ini merupakan contoh dimana hutan telah rusak dan intervensi manusia harus dilakukan untuk mendapatkan air. Di bendungan inilah beberapa anak sungai kecil dan air hujan ditampung untuk keperluan pertanian dan perikanan.

Namun demikian flora dan fauna di kawasan ini menunjukkan kemungkinan adanya degradasi lingkungan dalam skala yang luas di sana. Selain itu kawasan ini juga menjadi mendapatkan tekanan dari berbagai aktivitas kehidupajn manusia. Masyarakat hidup dari bertani, membudidayakan ikan, berkebun dan lain-lain aktivitasnya. Sehingga mereka dapat berperan dalam kegiatan ekonomi, hukum, pemerintahan, dan kemasyarakatan lainnya. Banyak sekali indikator yang dapat digunakan untuk menilai peran masyarakat yang hidup di kawasan rawa ini.


Gambar 2. Daerah Tangkapan Air (DAT) Danau Buatan Desa Damit


Dari observasi yang telah saya lakukan bersama teman-teman langsung ke desa Damit, di rawa tersebut dapat dilihat bahwa daerah tersebut tergolong ke dalam daerah yang sering mengalami kekeringan, topografi daerah tersebut terbilang bergelombang dengan jenis tanah kebanyakan bertekstur liat beragregat. Dari hasil observasi keliling kami terlihat banyak sekali tanaman pertanian dan perkebunan yang di tanam oleh warga sekitar, ada yang merupakan usaha sendiri ataupun sebagai buruh upahan yang bekerjasama dengan suatu badan, balai ataupun suatu yayasan. Tanaman perkebunan yang ditanam seperti karet (Ficus elastica), sedangkan untuk tanaman pertanian seperti kangkung, singkong, mentimun, ubi jalar dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil pengamatan di daerah Damit diperoleh pH mencapai 6,5-8 hal menandakan bahwa dikawasan Damit bersifat basa, kelembabannya 60% dan flow meternya dalam waktu 5 menit berkisar 2324-3093.

Bendungan yang mengaliri persawahan dan sungai mengalami penguapan menjadi uap gas akibat adanya panas matahari. Setelah itu terjadinya kondensasi, uap tersebut ada yang langsung membentuk awan di atas permukaan daratan dan sekitarnya. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah aliran sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar DAS menuju laut. Air yang ada di laut kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air selanjutnya akan turun (presipitasi) dalam bentuk hujan. Pasokan air di daerah ini sangat minim sehingga masyarakat disekitar dan pemerintah daerah membuat DAM untuk mencukupi pasokan air guna memenuhi kebutuhan masyarakat seperti bertani, membudidayakan ikan-ikan, berkebun dan berbagai aktivitas lainnya.

Daerah aliran sungai (DAS) dalam artian pada daerah keseluruhan sungai yang menjadi alur utama. DAS merupakan padanan istilah drainage area, drainage basin, atau river basin dalam bahasa inggris, atau stroom gebied dalam bahasa belanda. Daerah tadahan merupakan daerah sumber air bagi DAS yang bersangkutan, sedang daerah penyaluran air berguna menyalurkan air turah dari sumber air ke daerah penampungan air, yang berada di sebelah bawah DAS. Dilihat dari segi hidrologi, DAS merupakan suatu kesatuan hidrologi yang bulat atau utuh, DAS menjadi bagian dari sistem darat. Maka hubungan antara DAS dan kimia yaitu dalam pemanfaatan air yang ada dirawa buatan tersebut untuk dijadikan kebutuhan pokok terutama untuk air minum, tapi dalam hal ini air tersebut harus diteliti terlebih dahulu apakah air tersebut aman untuk dikonsumsi dengan kata lain meneliti apakah masih terdapat bakteri atau tidak di dalam air tersebut. Penghijauan juga merupakan salah satu tindakan dalam pengelolaan DAS sebagai sumber daya darat.

Penghijauan perlu dikaitkan dengan tindakan-tindakan lain yang gayut (relevant) untuk memperoleh hasil (result) yang memadai. Penghijauan beserta tindakan-tindakan penunjang atau pelengkapnya pada dasarnya bertujuan untuk mengatur atau mengendalikan DAS ke arah yang dikehendaki atau untuk mencegah beralih ke arah yang tidak dikehendaki. Daerah kawasan tangkapan air ini masih layak untuk dipertahankan sebagai habitat berbagai organisme dan dialihkan fungsi untuk meningkatkan manfaatnya.


REFERENSI :

Tim Asisten Praktikum. 2009. Panduan Praktikum Pengetahuan Lingkungan Lahan Basah (PLLB). Banjarbaru, Kalimantan Selatan.



0 comments:

About this Blog

Seguidores

    © Inspirasi Qudsi. Friends Forever Template by Emporium Digital 2009

Back to TOP